PERJALANAN KEDUA
jika ini malam seprei
kembali kuncup
karena ranjang
manuju lautan
maka catatlah itu
sebagai perjalanan kedua
setelah berhari-hari
diselimuti badai
atau pantai yang
sesaat tak disinggahi
ombak sekadar menguncup
dan melepas rindu
(kadang kita lupa
pada rindu
seperti ombak
kepada pamtai:
tak pernah tercatat
meski begitu letih
merengkuh cinta)
tapi, kini lupakan
tahun-tahun luka
dan khianat
juga dendam
seprei ini sudah jadi lautan
dan ranjang kembali geliat
kecuplah darah di bibir
meski terasa anyir
setelah itu muntahkan
di lautan
alangkah lama
kita susun kenangan
jalan setapak
di antara ilalang
atau balong
di udara pematang
mungkin kita sudah lupa
di sini sepasang ikan
pernah berenang
sebelum pindah
ke ranjang
mengukur panjang seprai
maka jika malam ini
kau kecup geliat ranjang
simpanlah kehangatan itu
sebagai kerinduan pantai
pada kegaduhan ombak
dan kita akan kembali
malaut. Melepas kain
mengibarkan angin
sampai di pelabuhan
yang satu:
dalam diri
bersayap cinta
Home > Puisi Cinta > PERJALANAN KEDUA

{ 0 comments... read them below if any or add one }
Post a Comment